Skip to Content

Apa Itu Karbohidrat

Apa itu Karbohidrat?

Anda tentu sudah sering mendengar istilah karbohidrat, khususnya pada mata pelajaran IPA Biologi. Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak. Karena itu, karbohidrat termasuk dalam kelompok makronutrient. Selain karbohidrat, protein dan lemak juga termasuk dalam kelompok makronutrient [1]. Namun, pada bagian ini, kita khusus membahas tentang Karbohidrat. 


Apa saja jenis-jenis karbohidrat?

Sebelum mendiskusikan peranan penting karbohidrat, kita perlu tahu tentang apa saja jenis karbohidrat. Nah, karbohidrat yang ada di alam diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok utama berdasarkan strukturnya, yaitu, monosakarida, disakarida, dan polisakarida. 


  1. Monosakarida, merupakan struktur karbohidrat yang paling sederhana, dengan rumus kimia umum CH12O6. Contoh monosakarida yaitu glukosa, galaktosa, dan fruktosa. 
  2. Disakarida, merupakan struktur karbohidrat yang terdiri atas dua monosakarida, dengan rumus kimia umum C12H22O11. Contoh disakarida yaitu: sukrosa, laktosa, dan galaktosa.
  3. Polisakarida, merupakan jenis karbohidrat yang tersusun atas untaian panjang monosakarida yang terhubung melalui ikatan glikosidik. Contoh molekul polisakarida adalah amilum, selulosa, dan glikogen.  



Nah, ketiga jenis karbohidrat tersebut dapat pula dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu: karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Nah, Sobat Nutriteens tentu sudah familiar dengan istilah karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks ini kan? istilah ini seringkali digunakan dalam artikel populer yang membahas zat gizi. Apa sih perbedaan keduanya? Yuk, cari tahu lebih jauh!

Karbohidrat sederhana, sesuai dengan namanya, hanya terdiri atas satu atau dua sakarida. Dengan demikian, molekul monosakarida dan disakarida termasuk dalam kelompok ini. Ciri khas dari karbohidrat sederhana ini adalah rasanya yang manis. Jadi, jika suatu makanan mengandung karbohidrat sederhana, makanan tersebut akan terasa manis. Gula dapur, permen,dan  madu, merupakan contoh makanan yang mengandung karbohidrat sederhana. Tidak heran rasanya manis, kan?


Apakah mengonsumsi gula sederhana baik untuk kesehatan? Pada dasarnya, tubuh membutuhkan gula sederhana berupa glukosa (monosakarida) untuk memproduksi energi bagi tubuh. Baik monosakarida maupun disakarida dapat digunakan untuk memproduksi energi dengan cepat. Namun, konsumsi gula sederhana dalam jumlah berlebihan dapat memberi efek yang buruk bagi kesehatan. (Baca disini: Batas konsumsi harian untuk karbohidrat sederhana ini akan dibahas) 

Karbohidrat kompleks, merupakan jenis molekul karbohidrat yang terdiri atas tiga atau lebih sakarida yang terikat satu sama lain membentuk struktur yang lebih kompleks. Karena jumlah unitnya yang lebih banyak, tubuh membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencerna karbohidrat kompleks hingga dihasilkan karbohidrat sederhana (monosakarida) yang dapat digunakan sel untuk menghasilkan energi. Karena strukturnya yang lebih kompleks, glukosa dari hasil pencernaan karbohidrat kompleks ditransfer ke dalam darah secara bertahap (peningkatan gula darah terjadi secara bertahap). 

Berbeda dengan karbohidrat sederhana, karbohidrat kompleks tidak terasa manis. Salah satu contohnya adalah nasi yang mengandung amilum (polisakarida). Namun, setelah dicerna, karbohidrat kompleks tentu akan menghasilkan karbohidrat sederhana. Hal ini bisa Sobat teens amati ketika mengunyah nasi. Saat pertama kali mengunyah nasi, rasanya tidak manis. Namun, setelah beberapa saat mengunyah nasi, rasanya akan menjadi manis. Menurut Sobat Nutriteens, kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Apa saja contoh karbohidrat kompleks yang seringkali kita temui dalam kehidupan sehari-hari? Nah, karbohidrat kompleks ada dua jenis utama, yaitu pati (starch) dan serat (fiber). 

Pati, merupakan jenis karbohidrat kompleks yang dapat dicerna dan mengandung molekul glukosa dalam jumlah banyak. Bahan makanan yang kaya akan pati dimanfaatkan sebagai makanan pokok, karena kandungan energinya yang besar. Beras, kentang, dan gandum merupakan contoh bahan makanan yang mengandung pati. 

Serat, merupakan jenis karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna, namun memiliki efek positif untuk kesehatan. Ketika kamu makan makanan yang mengandung serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, serat ini akan langsung menuju usus besar (kolon) tanpa dipecah menjadi energi. Walaupun tidak diserap tubuh, serat justru membantu pertumbuhan bakteri baik yang ada di dalam usus.

Bakteri baik ini penting karena mereka berperan dalam menjaga keseimbangan sistem pencernaan dan membantu mencegah gangguan pencernaan, seperti sembelit. Selain itu, mereka juga membantu dalam memproduksi zat-zat yang bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit.


Jadi, meskipun serat tidak memberi energi seperti karbohidrat lain, makanan yang kaya serat penting untuk dimakan setiap hari agar tubuh kamu tetap sehat dan pencernaanmu berjalan lancar.

Akses soal evaluasi untuk mengecek pemahaman Sobat Nutriteens terkait topik ini. [Klik disini]

Setelah membaca artikel ini, apa pengetahuan Baru yang Sobat Nutriteens peroleh? Share di kolom komentar, yuk!



Daftar Pustaka:

[1] Holesh JE, Aslam S, Martin A. Physiology, Carbohydrates. [Updated 2023 May 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459280/ 



Author: Andi Citra Pratiwi, M.Ed.

Editor: Dian Firdiani, M.Pd.

Infografis: 

Kenali Mineral dan Manfaatnya Untuk Tubuh